Pekan Energi Indonesia 2011
Kami sampaikan bahwa Gabungan Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi Indonesia (GUSPEN MIGAS) dan Yayasan Pertambangan Dan Energi bersama Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral beserta instansi terkait, menyelenggarakan INDONESIA ENERGI FORUM – PEKAN ENERGI INDONESIA 2011 pada tanggal 25-27 Juli 2011 yang mengundang seluruh pemangku kepentingan dan akan di buka oleh Presiden RI.
Kegiatan berupa Forum Diskusi dan Pameran pada sektor energi, diharapkan dapat memaksimalkan pengelolaan SDA Energi Nasional sebagai penggerak pembangunan dan sosialisasi kebijakan pemerintah di sektor energi serta mempromosikan kapasitas nasional dari industri penunjangnya
Acara ini juga sebagai tempat untuk mempresentasikan kemampuan industri barang dan jasa dalam negeri, serta sarana yang tepat untuk menumbuhkan keberpihakan kepada produk dalam negeri, melalui pameran dan seminar-seminar.
Agar suksesnya kegiatan PEKAN ENERGI INDONESIA 2011 diharapkan partisipasi aktif dan peran serta dari semua perusahaan penunjang migas.
Untuk pelaksanaan kegiatan pameran dapat menghubungi Sekretariat Guspen Migas telp 021- 5793-0888 atau Sdr. Bambang Yulianto Hp 0811126590, pin BBM 20FF53E7.
Rangkuman Workshop SCM MIGAS BALI
Dengan bertambahnya nilai transaksi untuk menunjang industri MIGAS, diperlukan kesamaan presepsi antar stakeholders sekaligus peningkatan pemahaman akan seluk-beluk tata kelola pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas yang mendukung peningkatan kapasitas nasional
Peran Kementrian Perindustrian menjawab tantangan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri untuk menghilangkan citra negatif terhadap produk dalam negeri melalui kebijakan-kebijakan strategis
Tantangan di sektor hulu Migas khususnya dibidang pengadaan barang dan jasa harus bisa dimanfaatkan bagi industri penunjang barang dan jasa nasional dengan target tidak hanya peningkatan local content tetapi juga peningkatan kapabilitas/kualitas sendiri melalui IPTEK dan investasi.
BPMIGAS telah mengeluarkan kebijakan umum Pengadaan Barang/Jasa di Sektor Hulu Migas termasuk Kebijakan Terhadap Penggunaan Bank BUMN/D dan Bank Umum Nasional untuk peningkatan penggunaan produksi dalam negeri
Program Kemitraan Chevron menjadikan industri local sebagai partner dalam berusaha telah memberikan nilai tambah bagi Chevron maupun Industri Lokal seperti harga yang kompetitif, fleksibilitas pengadaan barang dan jasa yang disesuaikan dengan kondisi lapangan dan meningkatkan total cost efficiency
Ditjen Migas telah mengusulkan dispensasi terhadap impor barang operasi yang terkait dengan peraturan – peraturan Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Informasi dan Telekomunikasi serta Badan POM termaksud dan meminta kepada Ditjen Perdagangan Luar Negeri dan Ditjen Industri Logam
Kementerian Perdagangan telah memberikan kebijakan terhadap impor barang baru dan bekas dalam rangka melindungi kepentingan nasional dan mendukung penggunaan produksi dalam negeri.
Peranan penerimaan negara dari sektor migas relative masih besar sementara terjadi penurunan produksi
Barang untuk kegiatan hulu Minyak dan Gas Bumi yang importasinya dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan atau Pajak Pertambahan Nilai
Buku APDN sebagai acuan pengadaan barang dan jasa di industri migas, yang didistribusikan setelah acara workshop SCM MIGAS BALI 2010
WORKSHOP SCM MIGAS, 10-12 FEB 2010
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan Syukur dan terima kasih kepada Tuhan YMK atas lindungan-Nya, sehingga Workshop SCM Migas dengan Tema “Integrasi Pelaksanaan Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa di Industri Migas” di Turi Beach Resort telah berjalan lancar dan sukses.
Terima kasih juga disampaikan kepada Panitia yang telah bekerja keras dan profesional serta kepada Peserta yang telah berpartisipasi dan serius mengikuti semua acara Workshop sejak awal sampai akhir.
Pada Keynote speech yang disampaikan oleh Deputi Umum BPMIGAS Bapak Hardiono, menyampaikan beberapa hal yang perlu perhatian antara lain :
1. UU Migas mengisyaratkan adanya kerja sama seluruh stakeholders terkait , khusunya APPI dan GUSPEN MIGAS,
2. Peraturan yang berpihak kepada perusahaan nasional dan produksi dalam negeri,
3. Pembentukan Tim P3DN yang melibatkan GUSPEN MIGAS,
4. Blue-print peningkatan kapasitas nasional,
5. Perubahan paradigma dari birokrasi menjadi business friendly,
6. Peranan BPMIGAS dan KKKS sebagai lokomotif pembangunan nasional,
7. Integrasi dan keselarasan peraturan dan kebijakan,
8. Harmonisasi dan integrasi dalam kegiatan operasi hulu migas dan semua stakeholders memberikan kontibusi nyata dalam pembangunan ekonomi nasional untuk meningkatkan ketahanan ekonomi bangsa.
Workshop menghasilkan 49 Rekomendasi masing-masing, BPMIGAS (27), Dit Jen Migas (9), Kemperind (5), Kemdag (3) dan Kemkeu (5), Rekomendasi ini sedang direview dan akan disampaikan secara resmi ke Instansi terkait.
Pada acara penutupan, Ka. Div PMA BPMIGAS Bapak Zikrullah menyampaikan, evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Workshop dan pembahasan detail Materi Hasil Rangkuman, Beliau mengakhiri sambutan dengan 2(dua) Pantun :
Sop ayam nikmat disantap . . . apalagi bila diberi bumbu pala,
Workshop SCM sangat bermanfaat . . apalagi bila dilakukan secara berkala.
Sop ikan bumbu terasi . . . beras ketan diatas pedati,
Workshop SCM memberikan rekomendasi . . . BPMIGAS siap menindak-lanjuti.
Salam SCM dan tetap semangat . . .
Willem Siahaya
Steering Committee / Pengarah